
Teman, O
biar apa kita memulai malam
dengan duduk di angkringan
uang hanya nafas tersengal
apa yang lebih binal
kita ragukan
teman di pinggirmu
tutur dalam layar berfitur
roda boleh empat, tapi senjakala
lewat curhat, pemilih sepuluh tusuk
cerita tak berdarah, untuk apa merajuk
biar apa kita menantang tangan
bibir kita hanya menelan kemunafikan
bisik-bisiklah
kita hapus mulai dari piring yang pecah
sendok patah, dan kursi juga
tak ada, hingga semua semu
esok, teman kita bukan siapa-siapa
dalam diari lama
2022
Senja di Pantai
janji dalam suara-suara
mendayu bebas melintasi kata bernas
tidak putus menginginkan baju bagus
dalam narasi yang bertingkat-tingkat
seperti kapal membawa kabar tak bersahabat
aku menjadi pasir, berpura-pura
tidur di sepatu sihir
mereka tak mengingat awal
bertemu di sudut kamar
mendekap, menghadap hangat
terlintas keriangan yang menggapai
duka, mencari penantian, yang lupa
pada kesembunyian berabad-abad
2022
Perihal Tokoh
matanya tak bisa bersembunyi
ia lupa pada terowongan, sebab mencintai
adalah sepasang tangan
2022
Perihal Tokoh, 2
Ia membuka pintu
Matahari lupa mengetuk jendela
Ia genggam kunci menuju sepi
2022